top of page

Search Results

60 hasil ditemukan dengan pencarian kosong

Layanan (3)

  • Konsultasi Umum

    Mencari nasihat profesional tentang kesehatan hewan peliharaan Anda? Jadwalkan Konsultasi Umum dengan dokter hewan ahli di Maxim Pet Care. Tim dokter hewan profesional kami akan memberikan nasihat dan bimbingan yang baik untuk menjaga hewan peliharaan Anda tetap sehat dan bahagia. Senin - Sabtu: 08.00 - 21.00 Minggu: 08.00 - 19.00 Libur: 08.00 - 17.00

  • Ultrasonografi

    Ultrasonografi (USG) adalah prosedur pengambilan gambar dari bagian tubuh tertentu. Ini dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi. Apa saja yang dapat diperiksa? 1. Pemeriksaan Abdomen dan Visceral 2. Pemeriksaan Reproduksi 3. Pemeriksaan Jantung dan Paru Sen - Sab: 10.00 - 20.00 Min: 10.00 - 17.00 Hol: 10.00 - 15.00

  • Dr Drh Setyo Widodo

    Dokter internis atau dokter penyakit dalam bertugas untuk menangani pasien dengan gejala medis akut dan jangka panjang. Mereka punya keahlian khusus dalam penalaran diagnostik, mengelola ketidakpastian penyakit, menangani komorbiditas, dan mengenali kapan pendapat atau perawatan khusus diperlukan. Dr Drh Setyo Widodo adalah internis Maxim Pet Care, dengan 40 tahun pengalaman kerja Medis Khusus: 1. Penyakit Jantung 2. Hematologi dan Penyakit Tumor 3. Penyakit Ginjal dan Hipertensi 4. Penyakit Syaraf 5. Penyakit Geriatri 6. Penyakit Dalam 7. Pembedahan Major dan Minor

Tampilkan Semua

Vet Talks (35)

  • Hal Wajib bagi Pet Lover sebelum Adopt/Rescue

    GUIDELINE RESCUE KUCING DAN ANJING LIAR BAGI PET LOVER Kucing dan anjing penyayang First of All, buat para pet buddy diluar sana, Adopt/Rescue memiliki tanggung jawab yang besar, waktu, dan biaya. Tujuan Utama: Menyelamatkan hewan liar dari kondisi berbahaya atau tidak layak. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental hewan yang diselamatkan. Mencegah penyebaran penyakit dan kelahiran yang tidak terkontrol. Mempromosikan adopsi yang bertanggung jawab. Gini nih, guideline  buat kalian para pet lover  yang mau rescue  meong atau guguk liar, biar makin satset dan anti ribet tapi tetep care  abis: VIBE-nya:  Selamatkan, Sehatkan, Happy-in! ✨ Step 1: Scan Lokasi & Kondisi  🕵️‍♀️ Lihat-lihat dulu dari jauh:  Doi sakit nggak sih (lemes, batuk-batuk, luka-luka)? Kelakuannya gimana (galak, takut banget, apa letoy)? Cek Mamanya (buat anak kecil):  Kalau nemu anak kucing/anjing, jangan langsung diambil! Tungguin aja bentar, kali aja emaknya lagi chill  nyari makan. Kecuali emang udah bahaya banget atau lama nggak balik. Area Aman?  Pastiin tempatnya aman buat lo deketin. Jangan sok heroik di jalan rame atau deket anjing gede lain. Berapa Banyak, Cuy?  Kalau banyak banget, siapin mental sama resource  lo ya! Step 2: Gercep Selamatkan (Tapi Jangan Barbar!)  💪 Safety First!  Pake sarung tangan tebel! Mereka kan nggak kenal lo, bisa aja nyakar/gigit karena takut. Pelan-pelan, Say:  Ngomong yang lembut, gerak jangan kayak lagi dikejar setan. Bikin doi makin panik nanti. Pakai Jebakan (Kalau Emang Susah):  Kalau doi susah banget dideketin, coba pake perangkap yang aman. Tanya-tanya deh sama komunitas rescue  cara pakainya. Sodorin Makanan/Minum:  Kalau keliatan laper/haus, kasih aja dulu dari jauh. Makanan basah biasanya lebih menggoda. Selimutin Aja:  Kalau dia nurut atau lagi luka, bungkus aja pake handuk/selimut yang lembut. Jangan Pegang Sembarangan Cairan Doi:  Kalau ada luka atau keliatan sakit, hindarin kontak langsung sama darah, ludah, dll. Step 3: Abis Ketangkep, Ngapain?  🏡 Kandang/Ruangan Aman:  Siapin kandang yang bersih, nyaman, ada udaranya. Kalau nggak ada, pake ruangan tertutup yang aman dari berisik atau hewan peliharaan lo yang lain (kalau ada). Periksa Lagi:  Setelah dia agak tenang, cek lagi deh kondisinya lebih detail. Ada luka, kutu, jamur, apa nggak. Makan & Minum Jangan Lupa:  Kasih air bersih sama makanan yang gampang dicerna. Kalau masih kecil banget, tanya dokter hewan soal susu khusus. Jaga Kebersihan Kandang:  Biar nggak jadi sarang penyakit. Jangan Ganggu Mulu:  Biarin dia adaptasi dulu sama tempat baru. Jangan langsung diajak selfie  terus. INI NIH YANG PALING PENTING, JANGAN DI-SKIP! Step 4: Wajib ke Dokter Hewan! 🩺 Langsung Cus ke Dokter:  Dalam 1-2 hari (atau lebih cepet kalau kondisinya parah), bawa langsung ke dokter hewan buat di-cek total. Curhat ke Dokter:  Ceritain semua yang lo lihat pas nemuin dia, perkiraan umurnya, sama kelakuannya. Tes Kesehatan:  Dokter bakal cek fisik dan mungkin saranin tes darah, pup, dll buat tahu ada penyakit apa nggak. Contohnya: Kucing:  FeLV, FIV, cacingan, kutuan, jamur. Anjing:  Parvo, Distemper, cacing jantung, cacingan, kutuan. Vaksin!  Ikutin jadwal vaksin dari dokter biar dia nggak gampang sakit. Kucing:   Vaksin tricat , rabies (kalau perlu). Anjing:   Vaksin DHPPi , rabies . Obat Cacing & Kutu:  Kasih obat sesuai dosis dan jenis dari dokter. Obatin Kalau Sakit:  Nurut aja sama kata dokter kalau dia ada luka atau penyakit lain. INI NIH BIAR NGGAK ADA DRAMA ANAK TERLANTAR LAGI! Step 5: Steril/Kastrasi? YES! ✂️ Ngobrol Sama Dokter:  Kapan waktu yang pas buat steril/kastrasi. Biasanya sih kalau udah sehat dan cukup umur. Kenapa Harus Steril/Kastrasi? Nggak Ada Bayi Nggak Jelas:  Biar nggak makin banyak hewan liar yang hidup susah. Sehat Itu Penting:  Buat betina, ngurangin risiko infeksi rahim & tumor. Buat jantan, ngurangin risiko tumor testis & masalah prostat. Kelakuan Lebih Kalem:  Jantan nggak terlalu berantem & nyariin cewek mulu. Betina juga nggak ribet pas lagi birahi. Hidup Lebih Enak:  Hewan yang udah steril/kastrasi biasanya lebih anteng di rumah (kalau diadopsi). Step 6: Pemulihan & Kenalan (Sosialisasi)  👋 Rawat Abis Operasi:  Ikutin semua instruksi dokter soal perawatan luka & obat. Pantengin Terus:  Lihatin makannya, geraknya, sama kondisi lukanya. Kalau ada yang aneh, langsung lapor dokter. Kenalan Pelan-pelan:  Kalau lo mau adopsi atau cariin rumah baru, ajak dia kenalan sama manusia & hewan lain yang aman. Jangan maksa ya! Bikin Doi Percaya:  Sabar aja, kasih dia waktu buat ngerasa aman sama lo. Step 7: Cariin Rumah Baru yang Oke Banget (Kalau Lo Nggak Bisa Pelihara)  🏠❤️ Cari yang Beneran Sayang:  Jangan asal kasih ke orang yang nggak jelas. Pastiin dia punya waktu, duit, & niat buat ngerawat seumur hidup. Ngobrol & Ketemuan:  Ajak ngobrol calon adopter, terus biarin mereka ketemu sama si meong/guguk buat lihat cocok apa nggak. Bikin Surat Perjanjian:  Biar jelas tanggung jawab pemilik barunya, termasuk harus kasih perawatan kesehatan yang bagus. Kasih Biaya Adopsi (Opsional):  Buat gantiin biaya perawatan yang udah lo keluarin. Keep In Touch:  Tanya kabar si meong/guguk ke adopter barunya. Yang Penting Diingat: Kondisi Dompet & Waktu:  Jangan sok-sokan kalau emang nggak punya cukup waktu & duit. Kasihan nanti hewannya nggak keurus. Gandeng Komunitas Lain:  Minta bantuan atau kerja sama sama komunitas rescue  hewan, organisasi pecinta hewan, atau dokter hewan di sekitar lo. Mereka pasti punya info & jaringan yang berguna. Lapor Kalau Ada Kekerasan:  Kalau lo nemu hewan yang kondisinya parah banget karena dianiaya, laporin ke pihak yang berwajib! Utamain Kesejahteraan Doi:  Setiap keputusan lo harus yang terbaik buat si hewan, baik fisik maupun mentalnya.

  • AFAST : Interpretasi Klinis

    Memaha mi Temuan Umum pada AFAST August 2024 Halo kolega, jika kamu sudah membaca artikel terkait pengetahuan umum AFAST disini , kita akan bahas lebih lanjut mengenai interpretasinya. AFAST adalah cara cepat untuk memeriksa perut hewan menggunakan ultrasound , terutama saat hewan mengalami trauma atau cedera. Dengan AFAST, dokter hewan bisa melihat apakah ada cairan di dalam perut hewan. Cairan ini bisa jadi tanda adanya masalah serius, seperti perdarahan internal. USG adalah alat bantu yang cepat untuk melihat ada tidaknya cairan atau udara di dalam tubuh, tapi belum bisa menentukan penyebab pastinya. Selalu perlu pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Cairan di Rongga Tubuh Ketika ada cairan di rongga tubuh (perut, dada, atau jantung), biasanya terlihat sebagai area gelap (anechoic) di dekat organ dalam. Tapi, kadang cairan ini bisa mengandung sel, lemak, atau protein, sehingga terlihat agak putih (echogenic). Sayangnya, USG saja gak bisa memastikan kualitas cairannya. Cairan bisa bening, keruh, atau kental, tapi bisa aja berasal dari berbagai penyebab. Tentang Udara di Paru-paru USG juga bisa digunakan untuk melihat apakah ada udara di paru-paru (pneumotoraks). Caranya adalah dengan melihat gerakan paru-paru. Kalau ada udara, gerakannya akan berbeda. Tapi, hati-hati, kadang ada gangguan gambar yang mirip dengan udara, jadi perlu pengalaman untuk membedakannya. Bagaimana cara melakukan AFAST? Posisi Hewan:   Lateral reccumbency / tidur miring. Alat Ultrasound:  diarahkan ke beberapa titik sesuai gambar. Gambar di Layar:  Gambar yang muncul di layar ultrasound akan menunjukkan kondisi di dalam perut hewan. 4 window spot yang diperiksa pada Abdominal Ada empat titik utama yang diperiksa saat melakukan AFAST: Diafragma-Hati:   Diaphragmatic-hepatic window. Dokter akan melihat batas antara diafragma (sekat antara rongga dada dan perut) dan hati. Jika ada cairan, cairan tersebut akan terlihat di antara keduanya. Kantung Empedu:   Hepatorenal window Kantung empedu akan diperiksa untuk melihat apakah ada cairan di sekitarnya atau apakah ada masalah pada kantung empedu itu sendiri. Limpa-Ginjal:   Splenorenal window Daerah limpa dan ginjal akan diperiksa untuk melihat apakah ada cairan di sekitarnya. Kandung Kemih-Usus Besar:   Cystocolic window Daerah kandung kemih dan usus besar akan diperiksa untuk melihat apakah ada cairan atau apakah ada kerusakan pada organ-organ tersebut. Diaphragmatic-hepatic window Teknik Scan Letakkan alat USG di bawah tulang dada (subxiphoid). Atur alat USG untuk melihat jauh ke dalam tubuh dan miringkan sedikit ke arah cranial. Cari batas antara paru-paru (diafragma terlihat putih) dan hati (terlihat agak kasar). Gerakkan alat USG ke kiri dan kanan, sambil tetap melihat gambar dari depan ke belakang. Pada hewan sehat, hati dan paru-paru akan menempel rapat. Interpretasi Cairan:  Jika ada cairan di perut, akan terlihat sebagai area hitam di antara hati dan paru-paru, atau di antara bagian-bagian hati. Gallblader Assessment Teknik Scan Pada anjing, kantung empedu berada di sebelah kanan tengah, antara bagian kanan hati dan bagian tengah hati. Pada kucing, kantung empedu berada di dalam bagian kanan hati. Bentuknya oval atau bulat. Dindingnya tipis. Isi kantung empedu berwarna hitam (anechoic). Biasanya, kita bisa menemukan kantung empedu dengan menggerakkan alat USG ke arah kanan tubuh hewan, setelah sebelumnya melihat area hati dan paru-paru. Interpretasi Meskipun AFAST bukan pemeriksaan khusus untuk kantung empedu, kita tetap bisa melihat beberapa tanda masalah, seperti: Kantung empedu besar dengan isi yang tidak normal. Cairan di sekitar kantung empedu. Lemak yang banyak di sekitar kantung empedu (tanda peradangan). Jika ditemukan tanda-tanda seperti ini, kemungkinan ada masalah pada kantung empedu, seperti bocor atau pecah. Pericardial Assessment Selain melihat hati dan kantung empedu, kita juga bisa melihat kondisi jantung secara sekilas saat melakukan AFAST. Teknik Scan Jantung: Sesuaikan alat USG untuk melihat lebih dalam ke arah jantung. Cari bentuk jantung yang normal, biasanya terlihat seperti buah pir. Perhatikan ada tidaknya cairan di sekitar jantung. Interpretasi Cairan di Sekitar Jantung:  Jika ada cairan di sekitar jantung, akan terlihat sebagai area hitam yang mengelilingi jantung. Cairan ini disebut "pericardial effusion". Batas Jantung:  Perhatikan apakah batas jantung terlihat jelas atau tidak. Hepatorenal Window (Ginjal Kanan) Melihat ginjal kanan biasanya lebih sulit, terutama pada anjing besar. Letaknya lebih tinggi dan agak ke samping dibandingkan ginjal kiri. Terkadang perlu pencukuran area toraks kanan melalui 2-3 intercostae terakhir. Teknik Scan Letakkan alat USG di bawah intercostae kanan, agak ke arah perut. Gerakkan alat USG ke arah atas dan tengah untuk mencari ginjal kanan. Ginjal kanan biasanya berada di belakang bagian kanan hati. Pada anjing besar, mungkin perlu melihat dari sela rusuk bagian atas untuk menemukan ginjal. Interpretasi Cairan:  Jika ada cairan di sekitar ginjal kanan atau di antara hati dan ginjal, akan terlihat sebagai area hitam. Cairan ini bisa menunjukkan adanya masalah. Splenorenal Window: Limpa - Ginjal Kiri Bagian selanjutnya dari AFAST adalah melihat limpa dan ginjal. Posisi Hewan harus tidur miring lateral kanan. Teknik Scan Letakkan alat USG di bagian bawah rusuk kiri, agak ke arah perut. Cari ginjal kiri, terlihat seperti kacang dengan bagian luar putih dan bagian dalam lebih gelap. Setelah menemukan ginjal, cari limpa di dekatnya. Limpa biasanya terlihat lebih seragam dan berwarna abu-abu. Gerakkan alat USG ke berbagai arah untuk melihat seluruh area. Interpretasi Cairan:  Jika ada cairan di perut, akan terlihat sebagai area hitam di sekitar limpa atau ginjal, atau di antara usus. Ukuran dan Bentuk Organ:  Perhatikan ukuran dan bentuk limpa dan ginjal. Perubahan ukuran atau bentuk bisa menandakan masalah. Kesulitan Melihat: Kadang sulit melihat limpa dan ginjal karena posisi organ yang bisa berubah-ubah dan adanya lemak atau usus di sekitarnya. Cystocolic Window: Kemih dan Kolon Ini adalah bagian terakhir dari pemeriksaan AFAST. Teknik Scan Letakkan alat USG di bagian bawah perut, tepat di tengah. Cari kandung kemih, biasanya berbentuk oval dan berisi cairan hitam. Di bawah kandung kemih, akan terlihat usus besar. Usus besar biasanya berisi gas yang membuat gambar tidak jelas. Interpretasi Cairan:  Jika ada cairan di perut, akan terlihat sebagai area hitam di sekitar kandung kemih atau di antara usus. Kondisi Kandung Kemih:  Perhatikan bentuk, lumen dan dinding kandung kemih. Adanya Gas atau Tinja:  Gas atau tinja di usus besar bisa mengganggu pemeriksaan, tetapi kadang bisa terlihat adanya cairan di antara usus. Kadang sulit melihat kandung kemih karena posisinya bisa berubah-ubah. Jika ada banyak cairan di perut, bisa terjadi kesalahan dalam melihat dinding kandung kemih. Key Points: Dengan AFAST, dokter hewan bisa melihat adanya cairan di dalam perut.  Cairan ini bisa berasal dari berbagai penyebab, seperti perdarahan, infeksi, atau kerusakan organ. Ukuran organ. Dokter hewan bisa melihat ukuran organ-organ dalam perut, seperti hati, limpa, dan ginjal. Adanya kerusakan pada organ. Dokter hewan bisa melihat apakah ada kerusakan pada organ-organ dalam perut, seperti robeknya usus atau pecahnya kandung kemih. Author: Drh Mahardhiko Widodo Referensi: Today Veterinary Practice

  • Figur Anjing dalam Marvel Deadpool

    Ini Dia Pemeran Figur Anjing dalam Marvel Deadpool 3 Semua penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) pasti udah ga asing sama figur yang satu ini! Siapa yang menyangka seekor anjing bakal jadi cameo dan figur pendukung selama film berlangsung. Anjing dalam Marvel Deadpool 3, kehadirannya membuat suasana yang tadinya tegang menjadi cair oleh kelembutan seekor anjing ini. Anjing ini bernama Peggy dalam film deadpool 3, ia merupakan ras anjing campuran (mix breed) dari ras Pug dengan Chinnese Crested. Persilangan ini yang menjadikan ciri khas anjing dengan perawakan seperti seekor anjing mutan, karena wajah yang unik dan kondisi rambut yang cenderung tipis. Direktur MCU sukses menyesuaikan kebutuhan profil seekor anjing yang persis dengan komik marvel sketsa nya. Dalam sebuah scene, dimana Peggy dan Deadpool tampak sangat akrab dan serasi, tampak terkesan manja karena rutin menjilati area mulut ownernya. Momen ini meningkatkan keserasian dengan sebuah ungkapan "dog is man's best friend" atau anjing adalah sahabat terbaik. Mengenal Ras Pug Pug  adalah anjing kecil yang populer dengan wajahnya yang unik dan sifatnya yang ramah. Asalnya dari Tiongkok, anjing ini telah menjadi hewan peliharaan favorit di banyak negara. Ciri-Ciri Fisik Pug Ukuran:  Tergolong anjing kecil dengan tinggi sekitar 25-30 cm. Bentuk tubuh:  Pendek, kekar, dan berotot. Wajah:  Bulat, dengan hidung pesek dan mata besar yang bulat. Ekor:  Tergulung seperti spiral. Bulunya:  Pendek, halus, dan mengkilap. Ras ini juga terkenal pertama kali dalam sebuah series film bertajuk Man in Black, dimana dalam film ini anjing sangat cerdas, merupakan bagian dari agen mata mata negara yang berhubungan dengan aktivitas makhluk asing atau alien Author: Drh Mahardhiko Widodo Referensi: Nerdist

Tampilkan Semua

Vet Brief (22)

  • Fresh Graduate Paramedic

    MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Fresh Graduate Paramedic Seiring dengan berkembangnya Klinik, kebutuhan tenaga paramedis veteriner sangat meningkat. Bagi Anda yang ingin bergabung dengan firma kami Maxim Pet Care, Anda berada dibawah supervisi oleh Sembilan Dokter Hewan yang siap membantu Anda untuk mencapai target atau pencapaian perusahaan Klinik. Diharapkan Anda memiliki keinginan bekerja dalam dunia paramedis. Tidak hanya berani dengan hewan, namun menyukai, menyayangi, dan memahami bahwa sumber penghidupan perusahaan ini berasal darinya. Tentunya harus berpenampilan menarik, memiliki keramahan. Selain itu, harus piawai dalam mengerjakan tugas – tugas yang terjadwal maupun tidak, dan siap ditempatkan di Bogor ataupun di Cibubur. Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir atau We're Hiring Posisi Kirim Silahkan Cek Email Anda! Syarat Dokumen

  • Peluang Staff

    Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Peluang Staff Kami membuka peluang bagi staff administrasi dan resepsionis. Di Maxim Pet Care, Anda dapat mengembangkan soft skill yang Anda miliki dan meningkatkan kemampuan sosial-komunikasi, sebagai Costumer Service terbaik. Kami sangat membutuhkan talenta baru seperti Anda. Tentunya harus berpenampilan menarik, memiliki kecakapan yang baik dan keramahan. Selain itu, harus piawai dalam mengerjakan tugas – tugas yang terjadwal maupun tidak, dan siap ditempatkan di Bogor ataupun di Cibubur.

  • Vet Talks Collection

    21 JUNE 2020 Feline Panleukopenia Virus Drh Intan Maria Paramita Drh Setyo Widodo Sudah tahu tentang 'Panleukopenia Virus' kucing? Virus ini sangat erat dengan sebutan 'Virus Panle' yang menyebabkan muntaber pada kucing, baik kitten maupun dewasa. Apa itu Panleukopenia Virus? ​ Feline Panleukopenia Virus (FPV) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Feline Parvovirus. Virus ini menyerang sel yang sedang aktif membelah diri seperti pada sumsum tulang, yang merupakan bagian sistem hematopoetik tubuh, usus halus yang merupakan sistem pencernaan, dan fetus (janin). Virus ini memiliki kesamaan nama virus dengan Parvo Anjing, namun penyebabnya sangatlah berbeda. Respon Tubuh ​ Respon tubuh kucing terhadap virus ini menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih. Sebab-akibat yang ditimbulkan dari infeksi ini adalah ketahanan tubuh menurun akibat kekebalan yang tidak memadai. ​ Patogenesis Virus menyebar bersamaan dengan feses (tinja) dari kucing yang terinfeksi. Feses kemudian terendus oleh kucing lain yang sehat, dan termakan ketika aktifitas grooming atau membersihkan hidung. Virus ini dapat bertahan dilingkungan hingga 1 tahun, seperti di alas tidur, kandang, dan wadah makanan. Kebiasaan pets owner untuk memegang dan mengelus ketika menemukan kucing di jalanan, secara tidak sadar membawa penyakit dari luar, dan berpeluang menularkan kucing dirumahnya. Kehadiran kucing pendatang, terutama ketika musim kawin, juga berpeluang menularkan penyakit ke kucing milik pets owner . K etika virus mulai merusak sistem kekebalan tubuh, virus juga mulai merusak mukosa usus, sehingga mempengaruhi motilitas usus. Tingginya motilitas disertai rusaknya mukosa tersebut menghasilnya runtuhan sel-sel dan pendarahan. Hal ini ditandai dengan diare yang berbau khas anyir. ​ Gejala Klinis ​ Gejala yang muncul sangat beragam, mulai dari yang paling umum yaitu kehilangan nafsu makan, menjadi lebih pendiam, dan murung. Kelanjutannya dapat menjadi demam, muntah yang intermittent (kadang-kadang), muntah setelah makan, atau kombinasinya, dan diare yang berbau khas anyir. ​ Kucing piawai menyembunyikan rasa sakitnya, dan ketika kucing mulai menunjukkan rasa sakit biasanya sudah parah. Kucing yang sakit akan menjadi murung, duduk meringkuk di depan air tetapi tidak banyak minum. Dehidrasi sangat mungkin terjadi pada kucing dengan gejala muntah dan diare. Jika menemukan kucing dalam keadaan seperti ini, segeralah bawa ke dokter hewan kesayanganmu. ​ Diagnosis ​ Kucing yang sangat rentan tertular adalah kucing yang belum tervaksinasi. Dokter hewan akan menanyakan apakah ada gejala seperti muntah dan diare, status vaksin kucing, dan mempertimbangan kecenderungan lingkungan yang berpotensi sebagai penyebab penularan. Jika dirumah ditemukan gejala-gejala pada kucing seperti diatas, konsultasikanlah segera dengan dokter hewan praktek. Dokter hewan akan melakukan rapid test (tes cepat). Jika hasil tes tersebut positif, percayakan perawatan kucing tersebut kepada dokter untuk penanganan seslanjutnya. Pencegahan Penyakit ​ Pencegahan terbaik adalah dengan memberikan vaksinasi sejak dini kepada kitten , dengan umur setidaknya 3 bulan, dan bobot badan minimal 1 kg. ​ Cucilah tangan dan pakaian Anda setelah berinteraksi dengan kucing di jalan. Hindari menyentuh kucing di rumah bila belum melakukan cuci tangan dan mengganti pakaian. Gunakan sarung tangan ketika membersihkan tempat kotoran kucing, atau kotak pasir. ​ Semua umur kucing dapat tertular dan terinfeksi, tergantung dari kekebalan tubuh individual kucing. Anak kucing lebih rentan dari pada kucing dewasa, kucing yang belum tervaksinasi, dan kucing dengan kekebalan yang sedang rendah (sakit) sangatlah rentan. ​ Konsultasikan dengan dokter hewan kesayanganmu, agar rencana kesehatan si Kecil dapat terjamin. Editor: Drh Miko Widodo

Tampilkan Semua
bottom of page