top of page

Search Results

22 item ditemukan untuk ""

  • Fresh Graduate Paramedic

    MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Fresh Graduate Paramedic Seiring dengan berkembangnya Klinik, kebutuhan tenaga paramedis veteriner sangat meningkat. Bagi Anda yang ingin bergabung dengan firma kami Maxim Pet Care, Anda berada dibawah supervisi oleh Sembilan Dokter Hewan yang siap membantu Anda untuk mencapai target atau pencapaian perusahaan Klinik. Diharapkan Anda memiliki keinginan bekerja dalam dunia paramedis. Tidak hanya berani dengan hewan, namun menyukai, menyayangi, dan memahami bahwa sumber penghidupan perusahaan ini berasal darinya. Tentunya harus berpenampilan menarik, memiliki keramahan. Selain itu, harus piawai dalam mengerjakan tugas – tugas yang terjadwal maupun tidak, dan siap ditempatkan di Bogor ataupun di Cibubur. Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir atau We're Hiring Posisi Kirim Silahkan Cek Email Anda! Syarat Dokumen

  • Peluang Staff

    Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Peluang Staff Kami membuka peluang bagi staff administrasi dan resepsionis. Di Maxim Pet Care, Anda dapat mengembangkan soft skill yang Anda miliki dan meningkatkan kemampuan sosial-komunikasi, sebagai Costumer Service terbaik. Kami sangat membutuhkan talenta baru seperti Anda. Tentunya harus berpenampilan menarik, memiliki kecakapan yang baik dan keramahan. Selain itu, harus piawai dalam mengerjakan tugas – tugas yang terjadwal maupun tidak, dan siap ditempatkan di Bogor ataupun di Cibubur.

  • Vet Talks Collection

    21 JUNE 2020 Feline Panleukopenia Virus Drh Intan Maria Paramita Drh Setyo Widodo Sudah tahu tentang 'Panleukopenia Virus' kucing? Virus ini sangat erat dengan sebutan 'Virus Panle' yang menyebabkan muntaber pada kucing, baik kitten maupun dewasa. Apa itu Panleukopenia Virus? ​ Feline Panleukopenia Virus (FPV) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Feline Parvovirus. Virus ini menyerang sel yang sedang aktif membelah diri seperti pada sumsum tulang, yang merupakan bagian sistem hematopoetik tubuh, usus halus yang merupakan sistem pencernaan, dan fetus (janin). Virus ini memiliki kesamaan nama virus dengan Parvo Anjing, namun penyebabnya sangatlah berbeda. Respon Tubuh ​ Respon tubuh kucing terhadap virus ini menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih. Sebab-akibat yang ditimbulkan dari infeksi ini adalah ketahanan tubuh menurun akibat kekebalan yang tidak memadai. ​ Patogenesis Virus menyebar bersamaan dengan feses (tinja) dari kucing yang terinfeksi. Feses kemudian terendus oleh kucing lain yang sehat, dan termakan ketika aktifitas grooming atau membersihkan hidung. Virus ini dapat bertahan dilingkungan hingga 1 tahun, seperti di alas tidur, kandang, dan wadah makanan. Kebiasaan pets owner untuk memegang dan mengelus ketika menemukan kucing di jalanan, secara tidak sadar membawa penyakit dari luar, dan berpeluang menularkan kucing dirumahnya. Kehadiran kucing pendatang, terutama ketika musim kawin, juga berpeluang menularkan penyakit ke kucing milik pets owner . K etika virus mulai merusak sistem kekebalan tubuh, virus juga mulai merusak mukosa usus, sehingga mempengaruhi motilitas usus. Tingginya motilitas disertai rusaknya mukosa tersebut menghasilnya runtuhan sel-sel dan pendarahan. Hal ini ditandai dengan diare yang berbau khas anyir. ​ Gejala Klinis ​ Gejala yang muncul sangat beragam, mulai dari yang paling umum yaitu kehilangan nafsu makan, menjadi lebih pendiam, dan murung. Kelanjutannya dapat menjadi demam, muntah yang intermittent (kadang-kadang), muntah setelah makan, atau kombinasinya, dan diare yang berbau khas anyir. ​ Kucing piawai menyembunyikan rasa sakitnya, dan ketika kucing mulai menunjukkan rasa sakit biasanya sudah parah. Kucing yang sakit akan menjadi murung, duduk meringkuk di depan air tetapi tidak banyak minum. Dehidrasi sangat mungkin terjadi pada kucing dengan gejala muntah dan diare. Jika menemukan kucing dalam keadaan seperti ini, segeralah bawa ke dokter hewan kesayanganmu. ​ Diagnosis ​ Kucing yang sangat rentan tertular adalah kucing yang belum tervaksinasi. Dokter hewan akan menanyakan apakah ada gejala seperti muntah dan diare, status vaksin kucing, dan mempertimbangan kecenderungan lingkungan yang berpotensi sebagai penyebab penularan. Jika dirumah ditemukan gejala-gejala pada kucing seperti diatas, konsultasikanlah segera dengan dokter hewan praktek. Dokter hewan akan melakukan rapid test (tes cepat). Jika hasil tes tersebut positif, percayakan perawatan kucing tersebut kepada dokter untuk penanganan seslanjutnya. Pencegahan Penyakit ​ Pencegahan terbaik adalah dengan memberikan vaksinasi sejak dini kepada kitten , dengan umur setidaknya 3 bulan, dan bobot badan minimal 1 kg. ​ Cucilah tangan dan pakaian Anda setelah berinteraksi dengan kucing di jalan. Hindari menyentuh kucing di rumah bila belum melakukan cuci tangan dan mengganti pakaian. Gunakan sarung tangan ketika membersihkan tempat kotoran kucing, atau kotak pasir. ​ Semua umur kucing dapat tertular dan terinfeksi, tergantung dari kekebalan tubuh individual kucing. Anak kucing lebih rentan dari pada kucing dewasa, kucing yang belum tervaksinasi, dan kucing dengan kekebalan yang sedang rendah (sakit) sangatlah rentan. ​ Konsultasikan dengan dokter hewan kesayanganmu, agar rencana kesehatan si Kecil dapat terjamin. Editor: Drh Miko Widodo

  • Fresh Graduate Paramedic

    Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Fresh Graduate Paramedic Seiring dengan berkembangnya Klinik, kebutuhan tenaga paramedis veteriner sangat meningkat. Bagi Anda yang ingin bergabung dengan firma kami Maxim Pet Care, Anda berada dibawah supervisi oleh Sembilan Dokter Hewan yang siap membantu Anda untuk mencapai target atau pencapaian perusahaan Klinik. Diharapkan Anda memiliki keinginan bekerja dalam dunia paramedis. Tidak hanya berani dengan hewan, namun menyukai, menyayangi, dan memahami bahwa sumber penghidupan perusahaan ini berasal darinya. Tentunya harus berpenampilan menarik, memiliki keramahan. Selain itu, harus piawai dalam mengerjakan tugas – tugas yang terjadwal maupun tidak, dan siap ditempatkan di Bogor ataupun di Cibubur.

  • Peluang Kennel Boy / Groomer

    Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Peluang Kennel Boy / Groomer Mohon maaf, untuk saat ini lowongan Staff dan Administrasi sedang tidak ada. Namun Anda tetap dapat mengajukan lamaran melalui email Hello@maximpetcare.com , dengan menyertakan dokumen subjek "Lamaran Maxim Pet Care" Anda juga dapat melakukan pengisian form "We're Hiring" dibawah ini. Syarat dokumen yang perlu dilampirkan dapat diketahui dibawah ini.

  • Peluang Staff

    MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Peluang Staff Kami membuka peluang bagi staff administrasi dan resepsionis. Di Maxim Pet Care, Anda dapat mengembangkan soft skill yang Anda miliki dan meningkatkan kemampuan sosial-komunikasi, sebagai Costumer Service terbaik. Kami sangat membutuhkan talenta baru seperti Anda. Tentunya harus berpenampilan menarik, memiliki kecakapan yang baik dan keramahan. Selain itu, harus piawai dalam mengerjakan tugas – tugas yang terjadwal maupun tidak, dan siap ditempatkan di Bogor ataupun di Cibubur. Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir atau We're Hiring Posisi Kirim Silahkan Cek Email Anda! Syarat Dokumen

  • Vet Talks Collection

    Jan 2021 Terapi Kalsifediol terhadap pasien Hypovitaminosis D dengan Komorbid Penyakit Ginjal dan Tulang Drh Mahardhiko Widodo Anjing dengan penyakit ginjal kronis dan kelainan tulang akhir-akhir ini selalu dikaitkan dengan kondisi hipovitaminosis D, yang disertai peningkatan hormon paratiroid (PTH) dan konsentrasi faktor pertumbuhan fibroblast growth factor - 23 (FGF-23). ​ Mengutip studi tersebut, peneliti telah melakukan studi prospektif terhadap pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD) stadium 2 dan 3, untuk dilakukan percobaan terapi menggunakan suplementasi Calcifediol tablet selama 21 minggu. ​ Beberapa biomarker ginjal dipantau secara berkala meliputi kreatinin, kalsium, fosfor, PTH, FGF-23, dan kadar serum dari provitamin D 25-hidroksivitamin D, 1,25-dihidroksivitamin D, 24,25-dihidroksivitamin D, serta profil urin. Pemantauan tersebut dilakukan setiap bulan. Nilai lain yang diperhatikan adalah rasio kalsium urin dengan kreatinin (UCa/Cr), dan ekskresi fraksional kalsium, fosfor, dan natrium tertentu. ​ Hasil menunjukkan bahwa pemberian Kalsifediol secara signifikan meningkatkan kadar serum dari provitamin D 25-(OH)D, 1,25-(OH)2D, 24,25-(OH)2D pada akhir studi, dibandingkan dengan konsentrasi awal atau baseline . Konsentrasi plasma FGF-23 juga meningkat pada akhir studi. Tidak ada perbedaan mayor pada biomarker ginjal lainnya. ​ Studi prospektif ini menyumbang pengetahuan dalam lingkungan praktisi, dimana suplementasi dari kalsifediol tablet dapat ditoleransi dengan baik terhadap pasien CKD stadium 2 dan 3 selama 21 minggu. Namun pengaruh kalsifediol belum diketahui bila dilakukan dalam jangka panjang. ​ ​ Editor: Drh Mahardhiko Widodo ​ Referensi: Effects of calcifediol supplementation on markers of chronic kidney disease-mineral and bone disorder in dogs with chronic kidney disease ​

  • Vet Talks Collection

    June 2020 Ringworm pada Kucing Drh Intan Maria Paramita Apa Itu Ringworm? Ringworm atau yang biasa kita sebut dengan “jamuran” sebenarnya memiliki nama asli yaitu dermatofitosis yang artinya infeksi dermatofita (kapang/jamur) pada tubuh hewan. Ada tiga jenis yang perlu diketahui yaitu Microsporum ssp., Trichopyton sp., dan Epidermophyton sp. ​ Kapang yang paling banyak menginfeksi kucing berasal dari jenis Microsporum canis . Seperti jamur pada umumnya, kapang ini menghasilkan spora yang sangat kecil dan menjadi sumber penularan ke hewan lain. Jenis kapang Microsporum gypseum juga dapat menular dari kontak hewan dengan tanah (atau lingkungan sekitar), yang mengandung spora jamur tersebut. Jenis kapang lain yang dapat menginfeksi kucing adalah Trichopyton sp. Kapang jenis ini banyak ditemukan pada hewan-hewan eksotik. Pada beberapa kasus, penularan kapang ini terhadap kucing dilaporkan berasal dari pemeliharaan bersamaan kucing dengan kelinci, landak mini, dan hewan eksotik lainnya dalam satu rumah. Selain itu, jenis kapang Epidermophyton sp. dapat pula menginfeksi, namun kapang ini kebanyakan berasal dari manusia dan bersifat occasionally . Patogenesis Jamur akan merusak dan menginfeksi lapisan kulit terluar (lapis stratum corneum ) di satu titik dan terus meluas ke arah luar (sentrifugal ) menginfeksi kulit yang masih sehat. Kulit yang terinfeksi jamur akan mengering dan tepiannya berwarna merah, hingga membentuk cincin dan sering disebut ringworm . Bagian ini mengandung jamur yang sedang aktif menginfeksi lapisan kulit. Gejala Klinis Bentuk gejala klinis yang terlihat biasanya berbentuk kemerahan pada tepian luka, gatal, timbul kerak dan kebotakan berbentuk cincin. Hal ini terjadi karena sifat dari pertumbuhan jamur yang sentrifugal dari satu titik di tengah luka. Namun, tidak semua gejala dapat terlihat bersamaan pada seekor kucing. Kucing dapat mengalami kasus infeksi ringan, sedang, hingga parah. Pada kasus ringan, kucing mengalami kegatalan ringan dalam satu spot, yang semakin lama akan tumbuh kerak hingga kebotakan kecil berbentuk cincin. Pada kasus sedang, kebotakan akan bertambah menjadi beberapa spot dalam satu region tubuh, misalnya pada punggung, jari kaki, hingga area kepala. Kucing yang mengalami dermatofitosis parah biasanya terlihat kebotakan di sekujur tubuh. Diagnostik Teknik diagnosa dapat berupa pengamatan area yang diduga berjamur dibawah mikroskop, dengan menggunakan hairplucking method (teknik cabut rambut) atau tape test (teknik selotip). Pemeriksaan dilakukan untuk melihat ada tidaknya hifa suatu kapang di area terduga tersebut. Selain itu, cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan menggunakan wood lamp atau lampu khusus untuk melihat pendaran di rambut yang sudah terinfeksi kapang, walaupun tidak spesifik. Rambut yang sudah terinfeksi kapang akan mudah patah dan terlihat berpendar (menyala) saat tersinari wood lamp . Treatment Kucing yang terdiagnosa mengalami ringworm akan disarankan untuk melakukan terapi seperti mandi dengan sampo khusus pengobatan jamur, pemberian salep anti jamur, atau obat sesuai dengan anjuran dokter. Pemberian obat ini tergantung dari derajat keparahan infeksi kapang tersebut, sehingga tiap individu akan mendapatkan cara pengobatan yang berbeda-beda. Oleh karena itu janganlah ragu, segera bawa hewan kesayanganmu ke dokter hewan jika menemukan gejala tersebut. Editor: Drh Miko Widodo

  • Top 6 Penyakit Liver pada Kucing

    21 Apr 2021 Top 6 Penyakit Liver Kucing Drh Sherly Noviaria Hati (liver) merupakan organ terbesar regio abdomen mamalia, dan organ aksesoris terbesar sistem saluran pencernaan. Liver berperan dalam menjaga kesehatan dan berperan penting mengatur metabolisme tubuh si Kecil. Apa saja 6 penyakit liver kucing? ​ Penyakit liver terjadi karena adanya gangguan penurunan fungsi organ liver secara bertahap. Penyakit liver yang sering dijumpai pada kucing antara lain hepatitis (peradangan pada hati), hepatomegali (pembesaran organ hati), sirosis (kerusakan hati end-stage), hepatic lipidosis , kolangiohepatitis , portosystemic shunt , dan tumor hati primer. ​ Hepatitis dibedakan menjadi dua yaitu akut dan kronis. Hepatitis akut disebabkan oleh iskemia yang berkepanjangan, paparan toksin, dan gangguan metabolisme. Hepatitis kronis sering muncul dengan peningkatan enzim liver, berkala, dan manifestasi klinis. Berbagai macam penyebabnya antara lain keracunan tembaga (copper storage disease ), obat-obatan yang dapat merusak hati (hepatotoksik ), infeksi bakteri dan parasit darah. Adapun beberapa kasus memiliki penyebab yang tidak diketahui (idiopathic chronic hepatitis ). Peradangan hebat pada organ liver dalam waktu yang lama cenderung berkembang menjadi jaringan parut (fibrosis ) dan pada akhirnya organ liver mengalami kerusakan parah (sirosis ). Hepatomegali secara medis merupakan pembesaran organ hati melebihi ukuran normalnya, dan dapat disebabkan oleh adanya peradangan, kelainan pada penyumbatan aliran vena hepatica dan vena porta , maupun obstruksi saluran empedu. Obstruksi saluran empedu secara kronis dapat memperburuk fungsi liver. Hepatic lipidosis terjadi akibat gangguan metabolisme lemak, sehingga menimbulkan penumpukan lemak pada sel hati. Hepatic lipidosis sering terlihat pada kucing obesitas yang tiba-tiba berhenti makan. Perubahan nafsu makan secara mendadak menyebabkan cadangan lemak tubuh terakumulasi, kemudian mengalami gangguan fungsi organ, pembengkakan dan kerusakan yang meluas pada liver. Kemampuan kucing mencerna pekan berlemak sangat tinggi. Namun, kemampuan liver memetabolisme cadangan lemak tubuh sangat terbatas. 90 persen , penyakit lipidosis adalah konsekuensi sekunder dari penyakit utama seperti obesitas, diabetes, kanker, hipotiroidismus, pankreatitis dan penyakit ginjal . Kolangiohepatitis yaitu peradangan pada saluran empedu dan liver. Kolangiohepatitis lebih sering terjadi pada kucing yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang naik dari saluran pencernaan secara ascendens. Perjalanan penyakit ini tidak memandang segala usia, berjalan secara kronis dan progresif. Gejala yang muncul terjadi saat sudah parah dengan perut yang berisi tumpukan cairan (ascites), jaundice dan kondisi yang lemah. ​ Tumor hati primer jarang terjadi pada kucing. Sifatnya dibedakan jinak atau ganas, sehingga sangat diperlukan pengambilan sampel biopsi jaringan tumor. Gejala yang muncul dapat berupa gejala umum pada gangguan fungsi liver. ​ Portosystemic shunt merupakan kondisi pembuluh darah abnormal yang seharusnya tidak ada ketika lahir, persistent dan berkembang. Kondisi ini memungkinkan aliran darah dari usus secara parsial tidak masuk ke liver, karena adanya pembuluh darah abnormal (shunt ), sehingga racun dapat mencapai langsung ke otak tanpa dimetabolisme dulu oleh liver. Kondisi tersebut menyebabkan perilaku abnormal. ​ Gejala Klinis ​ Gejala klinis dari penyakit liver seringkali tidak jelas dan tidak spesifik, tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Umumnya gejala yang tampak yaitu berat badan yang menurun , lemas , muntah , demam , ascites , jaundice yang tampak di gusi, lidah, kulit, dan mata Diagnosis ​ Penyakit liver dideteksi dengan pemeriksaan lanjut oleh dokter hewan antara lain pemeriksaan fisik, pemeriksaan hematologi, kimia darah, USG, Radiologi X-Ray, dan/atau biopsi jaringan . Dari hasil yang diperoleh dapat membantu menilai tingkat keparahan, fungsi organ liver, maupun penyebab potensial penyakit liver. Pengobatan ​ Pengobatan penyakit liver sangat tergantung pada penyebabnya, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dahulu oleh dokter hewan. Perawatan khusus dan suportif dapat membantu dalam banyak kasus termasuk cairan infus pada kucing yang dehidrasi, dukungan nutrisi yang cukup, dan medikasi yang dapat membantu mendukung fungsi organ liver. Dalam kasus anorexia , pemerian nutrisi melalui stomach tube sangat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil, dan diperlukan selama satu bulan atau lebih. ​ Konsultasikan dengan dokter hewan kesayanganmu, agar rencana kesehatan si Kecil dapat terjamin. ​ ​ Editor: Drh Miko Widodo . ​ Sumber Pustaka: Molly AW, Allison AS. 2015. Acute liver failure in dogs and cats. J Vet Emergency and Critical Care . 25(4): 455–473. Vincent T. 2016. Acute Liver Injury and Failure. Vet Clin Small Anim . 2016: 1-14.

  • Fresh Graduate Vet-Med

    Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Fresh Graduate Vet-Med Kami membutuhkan tenaga Dokter Hewan Seiring dengan berkembangnya Klinik, kebutuhan tenaga medis veteriner sangat meningkat. Bagi Anda yang ingin bergabung dengan firma kami Maxim Pet Care, Anda berada dibawah supervisi oleh Dr Drh Setyo Widodo, internist dengan pengalaman 30 tahun praktisi hewan. Praktis, lege artis, dan kode etik, adalah PENTING bagi tim Dokter Hewan di Maxim Pet Care. Selain itu, harus piawai dalam mengerjakan tugas – tugas yang terjadwal maupun tidak, dan siap ditempatkan di Bogor ataupun di Cibubur.

  • Peluang Kennel Boy / Groomer

    MAXIM OUR FIRM Start Your Career Now! Lulusan fresh graduate ? Cari tahu informasi karir disini Peluang Kennel Boy / Groomer Mohon maaf, untuk saat ini lowongan Staff dan Administrasi sedang tidak ada. Namun Anda tetap dapat mengajukan lamaran melalui email Hello@maximpetcare.com , dengan menyertakan dokumen subjek "Lamaran Maxim Pet Care" Anda juga dapat melakukan pengisian form "We're Hiring" dibawah ini. Syarat dokumen yang perlu dilampirkan dapat diketahui dibawah ini. Cek peluang kerja disini: Peluang Kerja Lulusan fresh graduate ? Cek Karir atau We're Hiring Posisi Kirim Silahkan Cek Email Anda! Syarat Dokumen

  • Canine Herpesvirus

    Oct 2020 Mortalitas Anak Anjing Berhubungan Dengan Canine Herpes Virus Drh Miko Widodo Canine Herpesvirus (CHV), adalah virus DNA herpesvirus yang sering berasosiasi dengan tingkat mortalitas tinggi anak anjing. Apa itu Canine Herpesvirus? ​ Canine Herpervirus (CHV) merupakan herpesvirus yang sensitive terhadap kebanyakan desinfektan (eter dan kloroform). Virus ini rentan di lingkungan, sehingga kontak langsung diperlukan untuk transmisi. Transmisi biasanya terjadi pada individu rentan, dengan anjing terinfeksi yang melepaskan virus melalui sekresi oral, nasal, dan vaginal. Hewan terinfeksi yang cukup baik imunitasnya, umumnya tanpa gejala (subklinis), namun melepas (shedding) virus dari sekretnya. Faktor Risiko ​ Hewan rentan terkategori pada mereka yang sakit, malnutrisi, induk bunting, dan anak baru lahir. Resiko yang diperoleh adalah infeksi akut, yang juga dapat ditransmisikan secara in utero, pada janin atau anakan. Hal ini menghasilkan ciri khas abortus, stillbirth, dan kematian mendadak anak anjing. Namun, pada betina bunting yang pernah terinfeksi, tidak akan mentransmisikan infeksi. ​ Tanda Klinis ​ CHV biasanya menginfeksi anjing berumur 1-4 minggu hingga 3 bulan, dan jarang pada umur 6 bulan. Gejala dapat terlihat atau tidak, dengan onset tiba-tiba dalam 24 jam. Jika terdapat gejala klinis, maka letargi, diare, nasal-ocular discharge, conjunctivitis, edema korneal, erythematous rash, vaginitis-phostitis langka, dan lepuhan-lepuhan oral, dengan atau tanpa demam. Pnumonia secara radiograf terlihat pola interstisial pattern yang khas pada kebanyakan viral pneumonia. Perbedaan kontras pada penyakit viral lain adalah leukositosis dapat terjadi. Sindrom “kennel cough” dapat meliputi CHV pada kebanyakan anjing. Rhinitis hingga vaginitis dan phostitis umum disertai lepuhan vesicular. ​ Pada anjing berumur 1-4 minggu, penyakit ini sangat mematikan, karena mereka belum memiliki sifat antibodi yang berkembang dan adaptif terhadap infeksi alami. Anak anjing bisa terinfeksi selama masa perkembangan janin dalam kandungan akibat induk terinfeksi trimester akhir, selama masa kelahiran, atau paparan langsung virus dilingkungan pada minggu-minggu pertama kehidupan. Kasus pada anjing 8 minggu hingga 12 minggu jarang terjadi, namun tetap rentan. Pada anjing dewasa, gejala tidak terlihat, namun dapat berkembang pada saluran respirasi atas dan bawah, berkembang bersama ‘kennel cough’. ​ Studi Terkini ​ Studi kasus patologi yang dilakukan oleh pathologist Edwards (2018), menunjukkan bukti nekropsi yang menarik. Studi ini mengoleksi bahan nekropsi sejumlah 2 dari 8 anak anjing yang telah meninggal ke Texas A&M Veterinary Medical Diagnostic Lab (TVMDL) . ​ Anak-anak ini diestimasikan berumur dibawah 4 minggu. Dari total anjing tersebut, 6 anak lainnya telah meninggal, sebagian tanpa gejala, dan sebagian hanya hilang nafsu makan, disusul dengan kematian 12-24 jam kemudian. Sehingga, studi ini menyimpulkan tingat mortalitas hingga 75% terhadap anak-anak anjing rentan. ​ Hasil nekropsi menunjukkan hasil kedua anak anjing memiliki lesion yang mirip. Kontras perubahan patologi anatomi adalah multifocal ekimosis hemorrhagik bilateral pada ginjal. Pada satu individu, terlihat hampir seluruh bagian ginjal mengalami pendarahan hebat (Lihat Gambar 1). ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ Gambar 1 Foto lesi ginjal yang mengalami ptechie – ecchymotic, khas Canine Herpes Virus ​ Kedua anak menunjukkan pendarahan ptekie pada hati dan usus, dan satu anak mengalami pneumonia sedang. Secara histopatologi, pada nefritis, hepatitis, dan pneumonia mengalami nekrosis, dengan atau tanpa hemorrhagi dan fibrinous. Badan inklusi intranuklear sangat langka ditemukan (Lihat Gambar 2). ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ Gambar 2 Fotomikrograf menggambarkan nekrosis ginjal (area merah muda di tengah) dan pendarahan. Inset: Badan inklusi intranuklear di ginjal konsisten dengan virus herpes. ​ ​ Diagnosis ​ Pertimbangan diagnostik perlu menjadikan Herpes Virus sebagai diferensial diagnostic mayor. Secara kimia darah lab, hepatitis dapat dibingungkan dengan infectious canine hepatitis (ICH), tapi tidak menyebabkan penebalan, edematus, pada kantung empedu. Selain itu, hasil kimia darah pada ginjal juga membingungkan pada neosporosis atau ICH, juga Distemper. CHV sangat identik pada kematian neonatal, dan mortalitas neonatal. PCR dapat digunakan untuk meneguhkan diagnosa, karena memiliki spesifisitas dan sensitifitas tinggi, dibandingkan HA, ELISA, dan IFA. Preparat atau isolate sampel didapat secara khusus pada post-mortem, isolasi paru, hati, ginjal, dan limpa secara kultur sel. Histopatologi dengan IFA dapat menunjukkan perubahan mikroskopik jaringan. Rencana Pengobatan ​ Pengobatan terapi tidak terlalu menguntungkan pada anak anjing dengan infeksi akut-sistemik, dan prognosis pada anak yang bertahan harus dilindungi dan dijaga, karena kerusakan mungkin dapat permanen pada organ limfoid, orak, ginjal, dan hati. Berikan perawatan intensif, disertai pengaturan suhu ruang (35 C) dan kelembaban 50%, injeksi serum untuk imunisasi pasif per intraperitoneal, terapi supportif diperlukan, dan lesi kulit dengan acyclovir 5% dan lesi mata dengan cidofovir 0.5% dapat digunakan. Antivirus seperti vidarabine belum seutuhnya terbukti. ​ Pencegahan dan Pengendalian ​ Belum ada vaksinasi tersedia. Mencegah serangan virus pada anak anjing dilakukan selama masa kebuntingan induk trimester akhir, partus, dan tiga minggu awal kehidupan si kecil. Pada masa tersebut sangat kritis bila terpapar virus lingkungan, maka hindari anjing-anjing lain, dan tingkatkan hygiene – sanitasi individu dan lingkungan. ​ ​ Editor: Drh Miko Widodo ​ Referensi: Edward E. 2018. High mortality in a litter of puppies: infection with canine herpesvirus. TVMDL. Creevy K E. 2013. Overview of canine herpesviral infection. MSD Vet Manual.

bottom of page