June 2020
Ringworm pada Kucing
Drh Intan Maria Paramita
Apa Itu Ringworm?
Ringworm atau yang biasa kita sebut dengan “jamuran” sebenarnya memiliki nama asli yaitu dermatofitosis yang artinya infeksi dermatofita (kapang/jamur) pada tubuh hewan. Ada tiga jenis yang perlu diketahui yaitu Microsporum ssp., Trichopyton sp., dan Epidermophyton sp.
​
Kapang yang paling banyak menginfeksi kucing berasal dari jenis Microsporum canis. Seperti jamur pada umumnya, kapang ini menghasilkan spora yang sangat kecil dan menjadi sumber penularan ke hewan lain. Jenis kapang Microsporum gypseum juga dapat menular dari kontak hewan dengan tanah (atau lingkungan sekitar), yang mengandung spora jamur tersebut.
Jenis kapang lain yang dapat menginfeksi kucing adalah Trichopyton sp. Kapang jenis ini banyak ditemukan pada hewan-hewan eksotik. Pada beberapa kasus, penularan kapang ini terhadap kucing dilaporkan berasal dari pemeliharaan bersamaan kucing dengan kelinci, landak mini, dan hewan eksotik lainnya dalam satu rumah. Selain itu, jenis kapang Epidermophyton sp. dapat pula menginfeksi, namun kapang ini kebanyakan berasal dari manusia dan bersifat occasionally.
Patogenesis
Jamur akan merusak dan menginfeksi lapisan kulit terluar (lapis stratum corneum) di satu titik dan terus meluas ke arah luar (sentrifugal) menginfeksi kulit yang masih sehat. Kulit yang terinfeksi jamur akan mengering dan tepiannya berwarna merah, hingga membentuk cincin dan sering disebut ringworm. Bagian ini mengandung jamur yang sedang aktif menginfeksi lapisan kulit.
Gejala Klinis
Bentuk gejala klinis yang terlihat biasanya berbentuk kemerahan pada tepian luka, gatal, timbul kerak dan kebotakan berbentuk cincin. Hal ini terjadi karena sifat dari pertumbuhan jamur yang sentrifugal dari satu titik di tengah luka. Namun, tidak semua gejala dapat terlihat bersamaan pada seekor kucing.
Kucing dapat mengalami kasus infeksi ringan, sedang, hingga parah. Pada kasus ringan, kucing mengalami kegatalan ringan dalam satu spot, yang semakin lama akan tumbuh kerak hingga kebotakan kecil berbentuk cincin. Pada kasus sedang, kebotakan akan bertambah menjadi beberapa spot dalam satu region tubuh, misalnya pada punggung, jari kaki, hingga area kepala. Kucing yang mengalami dermatofitosis parah biasanya terlihat kebotakan di sekujur tubuh.
Diagnostik
Teknik diagnosa dapat berupa pengamatan area yang diduga berjamur dibawah mikroskop, dengan menggunakan hairplucking method (teknik cabut rambut) atau tape test (teknik selotip).
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat ada tidaknya hifa suatu kapang di area terduga tersebut. Selain itu, cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan menggunakan wood lamp atau lampu khusus untuk melihat pendaran di rambut yang sudah terinfeksi kapang, walaupun tidak spesifik. Rambut yang sudah terinfeksi kapang akan mudah patah dan terlihat berpendar (menyala) saat tersinari wood lamp.
Treatment
Kucing yang terdiagnosa mengalami ringworm akan disarankan untuk melakukan terapi seperti mandi dengan sampo khusus pengobatan jamur, pemberian salep anti jamur, atau obat sesuai dengan anjuran dokter. Pemberian obat ini tergantung dari derajat keparahan infeksi kapang tersebut, sehingga tiap individu akan mendapatkan cara pengobatan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu janganlah ragu, segera bawa hewan kesayanganmu ke dokter hewan jika menemukan gejala tersebut.
Editor: Drh Miko Widodo