Jan 2021
Terapi Kalsifediol terhadap pasien Hypovitaminosis D dengan Komorbid Penyakit Ginjal dan Tulang
Anjing dengan penyakit ginjal kronis dan kelainan tulang akhir-akhir ini selalu dikaitkan dengan kondisi hipovitaminosis D, yang disertai peningkatan hormon paratiroid (PTH) dan konsentrasi faktor pertumbuhan fibroblast growth factor - 23 (FGF-23).
​
Mengutip studi tersebut, peneliti telah melakukan studi prospektif terhadap pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD) stadium 2 dan 3, untuk dilakukan percobaan terapi menggunakan suplementasi Calcifediol tablet selama 21 minggu.
​
Beberapa biomarker ginjal dipantau secara berkala meliputi kreatinin, kalsium, fosfor, PTH, FGF-23, dan kadar serum dari provitamin D 25-hidroksivitamin D, 1,25-dihidroksivitamin D, 24,25-dihidroksivitamin D, serta profil urin. Pemantauan tersebut dilakukan setiap bulan. Nilai lain yang diperhatikan adalah rasio kalsium urin dengan kreatinin (UCa/Cr), dan ekskresi fraksional kalsium, fosfor, dan natrium tertentu.
​
Hasil menunjukkan bahwa pemberian Kalsifediol secara signifikan meningkatkan kadar serum dari provitamin D 25-(OH)D, 1,25-(OH)2D, 24,25-(OH)2D pada akhir studi, dibandingkan dengan konsentrasi awal atau baseline. Konsentrasi plasma FGF-23 juga meningkat pada akhir studi. Tidak ada perbedaan mayor pada biomarker ginjal lainnya.
​
Studi prospektif ini menyumbang pengetahuan dalam lingkungan praktisi, dimana suplementasi dari kalsifediol tablet dapat ditoleransi dengan baik terhadap pasien CKD stadium 2 dan 3 selama 21 minggu. Namun pengaruh kalsifediol belum diketahui bila dilakukan dalam jangka panjang.
​
​
Editor: Drh Mahardhiko Widodo
​
Referensi:
​