top of page
Gambar penulisDrh Mahardhiko Widodo

AFAST : Interpretasi Klinis

Diperbarui: 19 Agu


https://todaysveterinarypractice.com/radiology-imaging/sonography-assessment-overview-of-afast-and-tfast/

Memahami Temuan Umum pada AFAST

 

August 2024


Halo kolega, jika kamu sudah membaca artikel terkait pengetahuan umum AFAST disini, kita akan bahas lebih lanjut mengenai interpretasinya. AFAST adalah cara cepat untuk memeriksa perut hewan menggunakan ultrasound, terutama saat hewan mengalami trauma atau cedera. Dengan AFAST, dokter hewan bisa melihat apakah ada cairan di dalam perut hewan. Cairan ini bisa jadi tanda adanya masalah serius, seperti perdarahan internal.


USG adalah alat bantu yang cepat untuk melihat ada tidaknya cairan atau udara di dalam tubuh, tapi belum bisa menentukan penyebab pastinya. Selalu perlu pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.


Cairan di Rongga Tubuh

Ketika ada cairan di rongga tubuh (perut, dada, atau jantung), biasanya terlihat sebagai area gelap (anechoic) di dekat organ dalam. Tapi, kadang cairan ini bisa mengandung sel, lemak, atau protein, sehingga terlihat agak putih (echogenic). Sayangnya, USG saja gak bisa memastikan kualitas cairannya. Cairan bisa bening, keruh, atau kental, tapi bisa aja berasal dari berbagai penyebab.

Tentang Udara di Paru-paru

USG juga bisa digunakan untuk melihat apakah ada udara di paru-paru (pneumotoraks). Caranya adalah dengan melihat gerakan paru-paru. Kalau ada udara, gerakannya akan berbeda. Tapi, hati-hati, kadang ada gangguan gambar yang mirip dengan udara, jadi perlu pengalaman untuk membedakannya.


Bagaimana cara melakukan AFAST?

  1. Posisi Hewan: Lateral reccumbency / tidur miring.

  2. Alat Ultrasound: diarahkan ke beberapa titik sesuai gambar.

  3. Gambar di Layar: Gambar yang muncul di layar ultrasound akan menunjukkan kondisi di dalam perut hewan.

4 window spot yang diperiksa pada Abdominal

Ada empat titik utama yang diperiksa saat melakukan AFAST:

  • Diafragma-Hati: Diaphragmatic-hepatic window. Dokter akan melihat batas antara diafragma (sekat antara rongga dada dan perut) dan hati. Jika ada cairan, cairan tersebut akan terlihat di antara keduanya.

  • Kantung Empedu: Hepatorenal window Kantung empedu akan diperiksa untuk melihat apakah ada cairan di sekitarnya atau apakah ada masalah pada kantung empedu itu sendiri.

  • Limpa-Ginjal: Splenorenal window Daerah limpa dan ginjal akan diperiksa untuk melihat apakah ada cairan di sekitarnya.

  • Kandung Kemih-Usus Besar: Cystocolic window Daerah kandung kemih dan usus besar akan diperiksa untuk melihat apakah ada cairan atau apakah ada kerusakan pada organ-organ tersebut.



Diaphragmatic-hepatic window

https://todaysveterinarypractice.com/radiology-imaging/sonography-assessment-overview-of-afast-and-tfast/

Teknik Scan

  • Letakkan alat USG di bawah tulang dada (subxiphoid).

  • Atur alat USG untuk melihat jauh ke dalam tubuh dan miringkan sedikit ke arah cranial.

  • Cari batas antara paru-paru (diafragma terlihat putih) dan hati (terlihat agak kasar).

  • Gerakkan alat USG ke kiri dan kanan, sambil tetap melihat gambar dari depan ke belakang.

  • Pada hewan sehat, hati dan paru-paru akan menempel rapat.

Interpretasi

Cairan: Jika ada cairan di perut, akan terlihat sebagai area hitam di antara hati dan paru-paru, atau di antara bagian-bagian hati.


Gallblader Assessment

Teknik Scan

Pada anjing, kantung empedu berada di sebelah kanan tengah, antara bagian kanan hati dan bagian tengah hati.

Pada kucing, kantung empedu berada di dalam bagian kanan hati.

  • Bentuknya oval atau bulat.

  • Dindingnya tipis.

  • Isi kantung empedu berwarna hitam (anechoic).

Biasanya, kita bisa menemukan kantung empedu dengan menggerakkan alat USG ke arah kanan tubuh hewan, setelah sebelumnya melihat area hati dan paru-paru.

Interpretasi

Meskipun AFAST bukan pemeriksaan khusus untuk kantung empedu, kita tetap bisa melihat beberapa tanda masalah, seperti:

  • Kantung empedu besar dengan isi yang tidak normal.

  • Cairan di sekitar kantung empedu.

  • Lemak yang banyak di sekitar kantung empedu (tanda peradangan).

Jika ditemukan tanda-tanda seperti ini, kemungkinan ada masalah pada kantung empedu, seperti bocor atau pecah.



Pericardial Assessment

Selain melihat hati dan kantung empedu, kita juga bisa melihat kondisi jantung secara sekilas saat melakukan AFAST.

Teknik Scan Jantung:

  • Sesuaikan alat USG untuk melihat lebih dalam ke arah jantung.

  • Cari bentuk jantung yang normal, biasanya terlihat seperti buah pir.

  • Perhatikan ada tidaknya cairan di sekitar jantung.

Interpretasi

  • Cairan di Sekitar Jantung: Jika ada cairan di sekitar jantung, akan terlihat sebagai area hitam yang mengelilingi jantung. Cairan ini disebut "pericardial effusion".

  • Batas Jantung: Perhatikan apakah batas jantung terlihat jelas atau tidak.


Hepatorenal Window (Ginjal Kanan)

Melihat ginjal kanan biasanya lebih sulit, terutama pada anjing besar. Letaknya lebih tinggi dan agak ke samping dibandingkan ginjal kiri. Terkadang perlu pencukuran area toraks kanan melalui 2-3 intercostae terakhir.

https://todaysveterinarypractice.com/radiology-imaging/sonography-assessment-overview-of-afast-and-tfast/

Teknik Scan

  • Letakkan alat USG di bawah intercostae kanan, agak ke arah perut.

  • Gerakkan alat USG ke arah atas dan tengah untuk mencari ginjal kanan.

  • Ginjal kanan biasanya berada di belakang bagian kanan hati.

  • Pada anjing besar, mungkin perlu melihat dari sela rusuk bagian atas untuk menemukan ginjal.

Interpretasi

  • Cairan: Jika ada cairan di sekitar ginjal kanan atau di antara hati dan ginjal, akan terlihat sebagai area hitam. Cairan ini bisa menunjukkan adanya masalah.


Splenorenal Window: Limpa - Ginjal Kiri

Bagian selanjutnya dari AFAST adalah melihat limpa dan ginjal.

Posisi Hewan harus tidur miring lateral kanan.


https://todaysveterinarypractice.com/radiology-imaging/sonography-assessment-overview-of-afast-and-tfast/

Teknik Scan

  • Letakkan alat USG di bagian bawah rusuk kiri, agak ke arah perut.

  • Cari ginjal kiri, terlihat seperti kacang dengan bagian luar putih dan bagian dalam lebih gelap.

  • Setelah menemukan ginjal, cari limpa di dekatnya. Limpa biasanya terlihat lebih seragam dan berwarna abu-abu.

  • Gerakkan alat USG ke berbagai arah untuk melihat seluruh area.



Interpretasi

  • Cairan: Jika ada cairan di perut, akan terlihat sebagai area hitam di sekitar limpa atau ginjal, atau di antara usus.

  • Ukuran dan Bentuk Organ: Perhatikan ukuran dan bentuk limpa dan ginjal. Perubahan ukuran atau bentuk bisa menandakan masalah.

Kesulitan Melihat:

Kadang sulit melihat limpa dan ginjal karena posisi organ yang bisa berubah-ubah dan adanya lemak atau usus di sekitarnya.


Cystocolic Window: Kemih dan Kolon

Ini adalah bagian terakhir dari pemeriksaan AFAST.

Teknik Scan

https://todaysveterinarypractice.com/radiology-imaging/sonography-assessment-overview-of-afast-and-tfast/
  • Letakkan alat USG di bagian bawah perut, tepat di tengah.

  • Cari kandung kemih, biasanya berbentuk oval dan berisi cairan hitam.

  • Di bawah kandung kemih, akan terlihat usus besar. Usus besar biasanya berisi gas yang membuat gambar tidak jelas.

Interpretasi

  • Cairan: Jika ada cairan di perut, akan terlihat sebagai area hitam di sekitar kandung kemih atau di antara usus.

  • Kondisi Kandung Kemih: Perhatikan bentuk, lumen dan dinding kandung kemih.

  • Adanya Gas atau Tinja: Gas atau tinja di usus besar bisa mengganggu pemeriksaan, tetapi kadang bisa terlihat adanya cairan di antara usus.

Kadang sulit melihat kandung kemih karena posisinya bisa berubah-ubah. Jika ada banyak cairan di perut, bisa terjadi kesalahan dalam melihat dinding kandung kemih.


Key Points: Dengan AFAST, dokter hewan bisa melihat adanya cairan di dalam perut. Cairan ini bisa berasal dari berbagai penyebab, seperti perdarahan, infeksi, atau kerusakan organ. Ukuran organ. Dokter hewan bisa melihat ukuran organ-organ dalam perut, seperti hati, limpa, dan ginjal. Adanya kerusakan pada organ. Dokter hewan bisa melihat apakah ada kerusakan pada organ-organ dalam perut, seperti robeknya usus atau pecahnya kandung kemih.


 

Author: Drh Mahardhiko Widodo


Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page